” Maksudnya ? Image, Citra atau apapun istilahnya, yang melekat ditubuh The Jakmania dan gambaran umum tentang Sepakbola Jakarta adalah ; Rusuh, tidak tertib, anarkis, tidak berprestasi, minim pembinaan tidak laku dijual sebagai Bisnis dan menimbulkan gangguan ketertiban umum pula! serta predikat – predikat lainnya, tak ubahnya ‘ Kotoran dan Rongsokan ‘Tapi, penilaian tersebut tidak sepenuhnya berlaku untuk kawan – kawan Entepreneurship. Dikalangan para Entepreneur, kata ‘ Kotoran dan Rongsokan ‘ boleh jadi, memiliki makna yang berbeda. Kotor dan Rongsok dimata mereka, tidak seperti gambaran banyak orang umumnya, menjijikan, tidak berguna dan layak untuk dijauhi.
Para Entrepreneur selalu dapat menemukan posisi untuk memandang Kotor dan Rongsok dengan sudut pandang yang tidak biasa. Dan oleh karenanyalah Slogan bahwa ‘ Kotoran dan Rongsokan dapat menjadi EMAS ‘ menjadi rohnya para Entepreneur.
Hal ini mengemuka dalam Diskusi yang digagas oleh CIPUTRA GROUP disela – sela kegiatan TOT angkatan IV untuk para Entepreneurship dari seluruh Nusantara yang diselenggarakan di Jakarta pada Selasa 08 Juni 2010. Dari satu diantara enam persoalan yang ditugaskan oleh kegiatan TOT tersebut kepada para peserta TOT Entepreneur salah satunya adalah masalah Sepakbola Jakarta dan Komunitas Sosial The Jakmania.
Kenapa sepakbola Jakarta dan The Jakmania ? Jakarta adalah halaman utama dari Indonesia, apa yang terjadi diJakarta akan berimbas keseluruh wilayah di Nusantara, artinya Jakarta menjadi ukuran untuk daerah, termasuk Sepakbolanya.
Bicara sepakbola Jakarta maka harus bicara juga The Jakmania ( Supporter Fanatik ) tim Ibukota PERSIJA JAKARTA. Tidak berlebihan rasanya jika ada yang menyatakan bahwa, tidak ada anak muda diJakarta yang tidak mengenal Jakmania ? kenyataannya ada sekitar 50 ribu Anggota yang terdaftar memiliki Kartu Tanda Anggota, belum termasuk yang tidak terdaftar (simpatisan) alhasil total Anggota dan Simpatisan yang datang ke Stadion tatkala PERSIJA main Kandang diJakarta tidak kurang dari 140 ribu, dan ini cukup untuk membuat Jakarta macet loh.
Dengan jumlah pendukung yang begitu banyak dan memilki loyalitas terhadap Tim , tentu saja ini sesuatu yang mengairahkan untuk dijadikan kegiatan Bisnis (Industri Sepakbola), kasat mata orang awam akan mengatakan bahwa PERSIJA adalah Tim yang ‘ kaya ‘ berkedudukan diJakarta yang juga Ibukota Negara dengan kekuatan APBD nya terbesar di Indonesia serta memilki pendukung fanatik The Jakmania, maka penilaian tentang PERSIJA Tim kaya menjadi relevan.
Kekuatan massa fanatik, dukungan dana yang memadai tidak cukup kuat untuk dapat membuat PERSIJA meraih Prestasi dalam kurun waktu 8 tahun terakhir ini, pembinaan pun tidak berjalan, sementara Citra negatif yang melekat di tubuh The Jakmania pun tak kunjung hengkang, walau sudah banyak kegiatan yang positif dan berprestasi yang The Jakmania lakukan, namun belum mampu mendongkrak pencitraan, dan tidak memilki nilai jual berita juga, jika The Jakmania tidak berulah (tidak rusuh ya, tidak diliputlah).
Ditengah minimnya ide / gagasan untuk mencari konsep visi dan misi Sepakbola jakarta, CIPUTRA GROUP melontarkan gagasan Entepreneur sebagai sudut pandang pengelolaan Sepakbola dan kata kunci itulah bagaimana cara kita membangun Branding (Pencitraan), apakah sesederhana itu ? tentu tidak, dalam proses pembangunan Branding dibutuhkan ketekunan, langkah – langkan kreatif dan inovatif serta disiplin ! dan capaian utamanya adalah Prestasi, karena Prestasi dapat berbicara banyak ketimbang suara banyak tanpa prestasi !
Dalam kesempatan itu juga di Presentasikan gagasan Entepreneur sebagai sudut pandang untuk menata sepakbola Jakarta, oleh peserta TOT. Diskusi juga dihadiri sekitar 20 orang The Jakmania yang dipimpin oleh Ketua Umum The Jakmania Bung Danang A Ismartani, SH, Bung Don Kardono (Pemred Indopos), dan tim TOT ( Bapak. Rene dan Anton) serta Bapak Ciputra sebagai penggagas
Diskusi ini akan berkelanjutan dengan pembahasan yang lebih fokus lagi tentang membangun Bran The Jakmania, ini dilakukan sebagai bentuk sumbangsih Ciputra dengan komitmennya menciptakan Entepreneurship… dengan entrepreneur penglihatan menjadi berbeda !
Tidak ada komentar:
Posting Komentar